28 Oktober 2012

GUBUK DERITAKU = SURGAKU

Kini rumahku hanya beratapkan langit, beralaskan tanah. Terkadang aku berada di trotoar dengan sepasang bajuku yang mulai kusam. Kadang pula, untuk berlindung dari hujan aku tidur di emperan toko hingga pemilik toko bangun lalu mengusirku. Inilah aku.. Seorang rakyat yang terlontang-lanting di jalanan mencari setitik haknya yang mungkin masih tersisa. Meskipun aku tak punya hak untuk tinggal di rumahku yang telah dihancurkan olehmu namun setidaknya aku masih mempunyai hak untuk dilindungi sebagai rakyatmu. Duduk bergoyang-goyang di atas singgasana membuat engkau lupa akan segalanya. Engkau lupa akan mana yang Hak dan mana yang Wajib. Termasuk janji-janji yang pernah terucap di bibirmu dahulu yang meyakinkanku untuk memilihmu menjadi pemimpinku. Apakah gemerlapnya hiasan istana telah menyilaukan matamu sehingga tak dapat lagi kau melihat betapa banyak orang yang bernasib sama denganku? Ataukah tingginya tahtah telah mengeraskan hatimu, menutupi nuranimu sehingga tak sedikitpun terpikir olehmu bagaimana jika engkau berada di posisiku? Aku tak berharap banyak darimu. Hanya sedikit hakku yang telah kau ranggut dari diriku. Aku ingin engkau menjaga kepercayaanku pada dirimu. Jangan engkau mengambil hak aku lagi. Sudah terlalu banyak orang yang menderita karena ketidakamanahanmu. Aku tak mau lagi mendengar janji manis yang berselimutkan kebohangan di balik tutur ramahmu. Namun suatu kalimat pasti untuk engkau kembali membangun rumahku. Mengapa engkau bertindak tanpa memberi solusi? Mengapa engkau berkata jarang ada yang pasti? Aku hanyalah satu dari sekian banyak orang yang terampas haknya olehmu. Hanyalah satu dari sekian banyak orang yang mengharapkan rumah tempat mereka berlindung. Untuk itu, untukmu yang memimpinku… Kembalilah pada tuhanmu. Tahukah kamu suatu ketika semua ini akan engkau pertanggungjawabkan. Termasuk diriku yang terluka oleh kepemimpinanmu. Ini hanyalah sebuah curahan hati dari orang yang terrampas haknya. Yang tak lagi mempunyai rumah tempat ia berlindung.
Untukmu pemimpinku… Aku tak ingin engakau jadikan namun jadilah rumah tempat aku berlindung dan mengadu apa yang hendak aku adu. Tempat untuk ku curahkan resah dan gundahku serta sakitnya hatiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya mengharapkan komentar & kritik yang bersifat membangun....!!!!!

http://www.kumpulsoal.com/index.php?ref=Da

Meta Tag Generator


Rex