Hampir seminggu saya tidak mampu
memainkan jari jemari saya diatas tuts hitam milik notebook saya. Iya,
saya kehilangan kemampuan menulis apa yang saya pikirkan dan pikirkan
apa yang saya tulis, mungkin karena masih berduka atau karena saya
merasa tidak mampu melawan sepi saya sendiri, sehingga saya bisa berdiam
selama berjam jam, menatap 10 inc layar monitor saya tanpa menulis
apapun dan tanpa membaca apapun “kenapa sih De? lagi kenapa sih? share dong De, gue pinjemin pundak nih buat menangis, jangan AUTIS gitu ah” haih, itu ucapan sahabat saya ketika ia tak menemui tulisan baru di teras blog hitam saya ini.....!!!!
Ah, entahlah apakah saya sedang menikmati
indahnya sepi atau memang ada yang menari nari di jiwa saya dan tak
mampu saya keluarkan menjadi tulisan atau sekedar menjadi kata, kelu
lidah saya, kaku jari jemari saya :) saya jadi teringat dengan seorang
anak kecil berusia 12 tahun, seorang lelaki tampan yang sepanjang
hidupnya sepi, sepanjang hidup nya ia diam dan sepanjang hidupnya ia tak
berkata sepatah katapun dan sepanjang hidupnya ia bermain dengan
sepinya, menikmati indahnya sepi miliknya. Iya, dia adalah Aziz seorang
anak autis yang lahir dari darah yang sama dengan saya karena ia adalah
sepupu kecil saya
Iya, saya ingat seminggu lalu ia dititipkan dirumah saya untuk saya ajak bermain
ketika saya dan dia mewarnai ia diam dan asik dengan dunianya sendiri
hingga gambar itu selesai dan ia berikan kepada saya tanpa berkata,
ketika saya memainkan jari jemari lentik saya memetik gitar, ia hanya
meletakan jemarinya di atas snar yang sama ini tanpa tahu bagaimana
bunyinya dan tanpa ekpresi apakah ia menikmati dawai gitar ini atau ia
hanya ingin tahu, karena senyum saya tak pernah dibalasnya iya, dunianya begitu sunyi, begitu hening, begitu bisu
Subhanallah… ALLAH menciptakan lelaki kecil ini pasti untuk mengajarkan kepada orang orang sekelilingnya bahwa untuk bicara dengan ALLAH tidak perlu bersuara, ketika menginginkan sesuatu tidak perlu berteriak, dan lelaki kecil ini mengajarkan betapa indahnya dunia yang ia miliki, syurganya nan sepi yang sepanjang 12 tahun ia tempati tanpa suara, ALLAH tetap memenuhi kebutuhannya untuk hidup :(
Ya ALLAH, wahai pemilik napas, yang
setiap apa yang ENGKAU ciptakan adalah ilmu bagi yang lain, terima kasih
sudah mengajarkan saya betapa indahnya sepi … sepi adalah ketika hanya
saya dan ALLAH yang saling berbicara bahkan tanpa kata
Mungkin kadang diam itu memang indah, kata guru mengaji saya “Lisan
orang yang berakal muncul dari balik hati nuraninya. Maka ketika hendak
berbicara, terlebih dahulu ia kembali pada nuraninya. Apabila ada
manfaat baginya, ia berbicara dan apabila dapat berbahaya, maka ia
menahan diri. Sementara hati orang yang bodoh berada di mulut, ia
berbicara sesuai apa saja yang ia maui.” jadi Aziz hanya bicara
dengan hati nuraninya dan menyampaikan lewat perbuatannya saja tanpa
bicara, ya ALLAH sayangi dia dalam bisunya ya ALLAH
ah, saya masih juga belum bisa menulis seindah biasanya, “terus tugas akhir gimana dong De?” gubrakk!! MUSTI Nulis kalo yang ini, ada yang marah kalo terlambat lagi, doakan kuliah saya cepat selesai yah, amin ya ALLAH ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
saya mengharapkan komentar & kritik yang bersifat membangun....!!!!!