4 Januari 2013

Menjadi Sejarah Atau Kalah

Dalam menyikapi positif dan negatifnya catatan kita sepanjang tahun 2012, tentunya banyak hal yang harus kita perhatikan. Terkait dengan catatan positif, tentunya diri tidak boleh berbangga. Harus tetap rendah hati. Bahwa semua yang dicapai, hanya karena Allah. Tanpa-Nya, kita bukanlah apa-apa. Bahkan, untuk sekedar hidup dan menjalani kehidupan, semuanya tergantung pada Dia Yang Maha Kuasa. Sebagai sebuah konsekuensi kehidupan, tentunya kita tidak memungkiri catatan buruk yang kadang kita lakukan.
Sengaja atau tidak, sedikit atau banyak. Catatan-catatan tersebut bukanlah untuk diratapi. Karena meratapi kesalahan diri hanya akan membuat kita terkungkung dalam putus asa yang tidak bertepi. Kita harus menyadari itu sebagai sebuah kesalahan yang harus segera diperbaiki. Jika prestasi harus kita lanjut dan tingkatkan, maka kesalahan harus segera dihentikan. Apapun alasannya, bagaimanapun caranya. Karena melanjutkan perbuatan salah adalah sarana untuk menuju jurang kebinasaan. 
Dalam melakukan kalkulasi benar dan salahnya perbuatan diri, yang harus ada adalah sikap jujur. Jujur kepada diri sendiri sehingga salah tidak dibenarkan dan benar tidak disalahkan. Sikap jujur ini akan memicu diri sehingga objektif dalam menentukan sikap kita seharusnya seperti apa pada kehidupan mendatang. Jujur dalam tahap ini adalah sikap yang harus ada jika keberhasilan hidup yang kita dambakan. Bagi mereka yang tidak bisa jujur dalam menilai diri, sangat kecil kemungkinannya untuk mendapat sukses di kemudian hari.
Setelah jujur, tahap berikutnya adalah optimis. Jangan ratapi raport merah. Lupakan nilai buruk kita. Fokuskan untuk perbaikan. Jadikan kemarin sebagai cermin agar ke depannya menjadi lebih baik. Jadikan masa lalu sebagai pemicu prestasi yang lebih dahsyat. Tidak ada gunanya meratapi diri yang tak kunjung berprestasi, kecuali keterpurukan yang akan semakin mengantarkan diri menuju lubang kegagalan. Yang terbaik adalah menatap masa depan dengan gagah. Ledakkan (potensi) diri untuk meraih surge firdaus, sebagai prestasi tertinggi. Optimis tidak akan berfungsi banyak jika tidak disertai kesabaran. Sabar adalah jalan tercepat untuk meraih sukses. Sabar adalah bahan bakar sehingga optimis kita berumur panjang. Sabar adalah bahan bakar yang akan menjadikan diri terus melaju kencang pada rel yang telah digariskanNya. Tanpa sabar, kita akan mudah menyerah sehingga diri tidak akan pernah menyejarah. Tanpa sabar, mimpi kita tidak akan pernah menadi nyata. Sabar adalah tiket yang harus dimiliki bagi siapa saja yang menghendaki mimpinya menjadi nyata.
Akhirnya, di tahun 2013 ini kita perlu menulis ulang misi hidup kita. Tentukan hal-hal apa yang akan kita capai. Baik sebagai seorang murid, mahasiswa, anak, adik, kakak, ayah, ibu atau status-status lain yang melekat pada diri kita. Terlebih sebagai hamba Allah denan bermacam tugas yang diberikan oleh Sang Pencipta.
Kita perlu membuat formula-formula yang akan kita praktekan dalam menjemput mimpi. Karena mimpi adalah angin yang akan membuat layang-layang kehidupan kita terbang tinggi. Formula itu yang akan kita jadikan sebagai acuan sehingga kita bisa meraih mimpi sesuai dengan waktu yang kita inginkan, sesuai dengan kehendak Allah. Karena sekali lagi, tanpa Allah kita bukanlah apa-apa.
Di tahun 2013 ini, sepertinya tidak jadi kiamat. Tahun ini adalah tahun yang akan menjadi wahana bagi kita untuk merenda asa. Sehingga diri tidak hanya berbentuk badan, melainkan ada prestasi yang ditinggalkan bagi generasi setelah kita, Insya Allah.

1 komentar:

  1. Sangat menginspirasi kawan, Masalalu adalah cermin terbaik untuk melangkah kedepan. TQ

    BalasHapus

saya mengharapkan komentar & kritik yang bersifat membangun....!!!!!

http://www.kumpulsoal.com/index.php?ref=Da

Meta Tag Generator


Rex